BAB Nyeri Bisa Jadi Sakit Fisura Ani
Nyeri tajam di anus atau saat buang air besar (BAB) berdarah merupakan salah satu gejala sakit fisura ani. Fisura ani merupakan kondisi adanya luka atau robekan pada anus karena cedera anus akibat sembelit atau diare. Meski biasanya dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu tapi bisa menimbulkan ketidaknyamanan pada penderitanya dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Kebanyakan orang awam menyamakan kondisi ini dengan wasir karena sama-sama menyebabkan BAB berdarah dan nyeri. Padahal sakit fisura ani dengan ambeien merupakan dua kondisi yang berbeda. Ambeien terjadi saat pembuluh darah vena di anus membengkak sehingga membentuk benjolan. Sementara itu, fisura ani terjadi ketika dinding anus mengalami luka robek.
Baca Juga: PENDERITA WASIR RENTAN TERKENA FISURA ANI, ROBEKNYA LUBANG ANUS!
Selaim akibat sembelit atau diare ada juga sejumlah kondisi yang dapat meningkatkan risiko terjadinya fisura ani, yaitu:
- Menjalani proses persalinan secara normal
- Melakukan hubungan melalui dubur
- Menjalani prosedur medis dengan memasukan alat melalui anus
- Sedang atau pernah mengalami radang usus atau kanker usus besar (kanker kolorektal)
- Memasukkan benda asing ke dalam anus
- Menderita penyakit menular seksual
Apa Saja Gejala Sakit Fisura Ani?
Luka robek yang terjadi pada anus akan memunculkan gejala, seperti:
- Nyeri anus yang terasa tajam, terutama saat buang air besar (BAB)
- BAB berdarah
- Rasa terbakar dan gatal di anus
- Keluarnya cairan berbau busuk dari anus
Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika mengalami keluhan sakit fisura ani terutama bila pernah mengalami fisura ani sebelumnya.
Bagaimana Cara Mendiagnosis Fisura Ani?
Untuk mendiagnosis fisura ani, dokter akan melakukan interview seputar gejala dan riwayat kesehatan pasien. Kemudian, dokter akan memeriksa anus dan area sekitarnya.
Pemeriksaan tersebut dengan melihat kulit sekitar lubang anus, apakah terdapat robekan atau tidak. Selanjutnya, dokter akan melakukan pemeriksaan colok dubur untuk mengetahui kondisi saluran anus.
Untuk memastikan, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang, seperti:
- Anoskopi
- Sigmoidoskopi
- Kolonoskopi
Baca Juga: Fisura Ani Sering Terjadi Pada Bayi, Apa Alasannya?
Apa Saja Pilihan Pengobatannya?
Pengobatan fisura ani bertujuan untuk meringankan gejala, mengatasi penyebab, dan mencegah komplikasi.
- Obat-obatan, bisa berupa salep, krim, dan obat minum
- Suntik botoks agar dapat melemaskan otot-otot anus untuk sementara waktu
- Bedah, bila gejala sakit fisura ani sudah sangat parah dan tidak bisa tertangani dengan obat-obatan.
Bagaimana Pencegahannya?
Fisura ani bisa dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut:
- Menjaga kebersihan alat kelamin, anus, dan area di sekitarnya
- Tidak melakukan seks anal
- Mengonsumsi makanan yang berserat tinggi
- Memperbanyak minum air putih
- Tidak menunda-nunda BAB
- Berolahraga teratur
- Mengganti popok bayi secara berkala, untuk mencegah iritasi dan luka di anus bayi
- Tidak mengonsumsi obat sembarangan,