Fisura Ani Sering Terjadi Pada Bayi, Apa Alasannya?
Fisura ani merupakan kondisi robeknya saluran anus yang biasanya disebabkan oleh konstipasi atau sembelit. Hal ini terjadi akibat jaringan lubang pada anus terlalu meregang/melebar, sehingga menyebabkan anus menjadi sobek dan menyebabkan rasa sakit dan nyeri. Kondisi ini merupakan kondisi umum yang menyebabkan seseorang mengalami perdarahan ketika BAB. Masalah ini lebih sering terjadi pada orang dewasa, meskipun bukan tidak mungkin kondisi ini juga dapat terjadi pada bayi dan anak-anak. Lalu, mengapa hal tersebut bisa terjadi? Simak selengkapnya di bawah ini!
Fisura ani pada bayi dan anak
Fisura ani berbeda dengan wasir, meskipun gejala yang muncul hampir sama dengan wasir. Begitupun, gejala yang muncul pada anak. Seringkali orang tua menyalahartikan fisura ani dengan penyakit wasir. Robeknya lubang anus ini bisa terjadi pada anak akibat adanya konstipasi atau sembelit, sehingga ketika mendorong tinja yang keras, saluran anus menjadi meregang dan sobek.
Jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat, maka fisura ani pada anak bisa menjadi kronis. Menangis terlalu keras, dan menahan BAB merupakan salah satu penyebab fisura ani menjadi semakin buruk.
Gejala fisura ani pada bayi dan anak
Masalah ini pada bayi dan anak sulit biasnaya terdeteksi, karena terkadang bayi dan anak kesulitan untuk mengatakan apa yang mereka rasakan. Untuk itu, sebagai orang tua pendamping kita bisa lebih sadar mengenai kondisi seperti ini, dengan melihat gejala yang muncul, seperti:
- Biasanya, bayi akan merasakan kesakitan atau merengek ketika sedang buang air besar.
- Fisura ani ini juga biasa menyebabkan keluarnya darah pada tinja saat buang air besar.
- Pada kasus anak yang lebih besar, biasanya mereka menghindar untuk melakukan buang air besar karena menghindari rasa sakit.
Selain gejala di atas, untuk lebih pastinya, orang tua juga bisa melihat lubang anus anak untuk memastikan kondisi yang anak alami. Biasanya, jika terjadi masalah ini maka akan terlihat robekan di sekitar jaringan anus.
Baca juga: Tak Jaga Kebersihan Anus? Waspada Fistula Ani!
Apa yang harus orang tua lakukan?
Jika anak sudah mulai menunjukan rasa kesakitan, maka sebaiknya bawalah anak untuk melakukan konsultasi sekaligus pemeriksaan dengan dokter spesialis. Biasanya, dokter akan memberikan resep atau obat-obatan khusus untuk mengobati sembelitnya terlebih dahulu. Selain itu, dokter juga mungkin saja memberikan salep tertentu untuk mencegah iritasi atau meminimalisir rasa nyeri dan perih pada jaringan yang robek.
Pengobatan dengan makanan sehat pada anak
Melansir dari About Kids Health, edukasi kesehatan anak Canada (2021) menyebutkan bahwa selain obat-obatan, makanan berserat dan perbanyak minum air putih pada anak juga bisa melunakan feses pada anak saat mengalami fisura ani. Dengan melembeknya feses anak, maka akan dapat mengurangi rasa sakit ketika buang air besar.
Pengobatan pada masalah ini dapat dilakukan di klinik Vena Wasir Center, pasien bisa mendatangi klinik wasir secara langsung untuk melakukan konsultasi dan pemeriksaan. Untuk informasi lebih detail mengenai biaya, lokasi, hingga jadwal dokter di klinik, silakan hubungi nomor yang ada pada website.
Baca juga: Penyitas Obesitas Lebih Rentan Terkena Penyakit Ambeien